REVIEW JURNAL : STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN GARAM DAPUR (NaCl)
Nama |
: Dhanu Wicaksono |
NIM |
: 2110811210063 |
Kelompok |
: 1 |
REVIEW JURNAL
STABILISASI TANAH LEMPUNG
EKSPANSIF DENGAN GARAM DAPUR (NaCl)
Judul |
Stabilisasi Tanah
Lempung Ekspansif Dengan Garam Dapur (NaCl) |
Jurnal |
Jurnal Teknik
Sipil Universitas Atma Jaya |
Volume dan
Halaman |
Vol. 8 No 1 |
Tahun |
2007 |
Penulis |
Agus Tugas
Sudjianto |
Reviewer |
Dhanu Wicaksono |
Tanggal |
5 April 2022 |
Tujuan Penelitian |
Penelitian ini
bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada tanah lempung ekspansif
dengan cara menggunakan garam dapur (NaCl) sebagai bahan stabilisasi. |
Subjek Penelitian |
Subjek penilaian ini adalah hasil dari uji
laboratorium yang nantii hasil akhirnya bisa ditarik kesimpulan. |
Metode Penelitian |
Metode penelitian
yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji Laboratorium dengan cara pencapuran tanah
lempung ekspansif dan garam dapur (NaCl). |
Langkah - langkah |
Adapun beberapa
langkah langkah yang dilakukan untuk melakukan percobaan ini, antara lain : 1. Menyiapkan tanah dan peralatan 2. Pengujian tanah asli -Hidrometer -Atteberg Test -Standard Compaction -Specific Gravity -Berat Volume -Permeabilitas -Kadar Air 3. Pecampuran benda uji dengan NaCl dengan secara bertingkat (10%, 20%, 30%, 40%, 50%) 4. Perawatan selama 7 hari, lalu melanjutkan percobaan dengan -Compaction Test -Atteberg Test -Specific Gravity -Berat Volume -Kadar Air 5. Penambahan Kadar Air (OMC) 6. Pengujian lagi dengan 3 cara, yaitu : -CBR -Swelling -Unconfined Compression 7. Hasil penelitian, kesimpulan dan saran.
|
Hasil Penelitian
dan Pembahasan |
Adapun hasil dari
penelitian Uji Laboratorium dari beberapa percobaan diatas, menunjukkan bahwa
: 1.Berat Volume Dari tabel
terlihat bahwa semakin besar penambahan NaCl maka semakin kecil berat volume
pada tanah lempung ekspansif. 2. Kadar Air . Untuk hasil dari
kadar air menunjukkan bahwa semakin besar penambahan NaCl maka semakin kecil
air dari tanah lempung ekspansif. 3. Berat Jenis Untuk dari hasil
percobaan berat jenis, diketahui bahwa diperoleh penurunan nilai berat jenis
pada tanah campuran terhadap tanah asli. Penambahan NaCl menyebabkan berat
jenis tanah lempung ekspansif semakin kecil. 4. Atteberg Limit Hasil pemeriksaan
batas-batas Attereberg seperti terlihat pada tabel yang terdiri atas 4 kolom,
yaitu batas cair (LL), batas plastis (PL), batas susut (SL), dan nilai
plastisitas (PI). Batas Atteberg Batas-batas Aterberg merupakan sifat fisik
yang penting pada tanah lempung ekspanssif. Dari hasil pemelitian menunjukkan
semakin besar penambahan garam dapur (NaCl) maka semakin kecil nilai batas
cair (LL), Batas susut (SL) dan indeks plastisitas. Seperti terlihat pada
gambar 5. Nilai batas-batas Attereberg terjadi nilai optimum pada kadar
penambahan garam dapur (NaCl) sebesar 50 %. 5. Pemadatan Dilihat dari
hasil uji pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa setiap penambahan garam
dapur (Nacl) pada tanah asli menghasilkan angka yang terus menurun, itu
menunjukkan bahwa tanah semakin baik. 6. Pada perocobaan kali ini ada 3 jenis, yaitu
CBR, Swelling, dan Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined). a. CBR CBR ialah
perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar dengan
kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Terlihat pada tabel dinyatakan
bahwa semakin besar penambahan garam dapur (NaCl) maka semakin tinggi nilai
CBR. b. Swelling Pada pengujian
swelling menunjukan semakin besar persentase campuran NaCl maka semakin kecil
swelling tanah lempung ekspansif. Dengan penambahan garam dapur 50% akan
menghasilkan penurunan swelling yang maksimal. Hasil ini signifikan
mengatakan bahwa penambahan garam dapur berpengaruh terhadap nilai swelling
tanah lempung eskpansif. c. Uji Kuat Tekan Bebas Setelah dilakukan
uji kuat tekan bebas dapat dilihat bahwa nilai tekan bebas semakin besar
apabila semakin banyak penambahan campuran NaCl dalam tanah. Tanah menjadi
lebih baik setelah dicampur dengan garam dapur. |
Kesimpulan |
Dari hasil uji
penelitian yang dilakukan pada tanah lempung ekspansif dengan dicampurnya
NaCl dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.Penggunaan
garam dapur (NaCl) sebagai stabilisasi tanah dapat menurunkan kadar air. 2. Pemakaian NaCl
sebagai bahan stabilisasi mampu menurunkan nilai PI (Indeks Plastis) pada
tanah lempung. 3.Mampu
menurunkan berat jenis pada tanah menggunakan NaCl sebagai bahan stabilisasi. 4. Dengan adanya
pergantian air dengan NaCl maka mengakibatkan terjadinya pengisian pori pori
pada tanah sehingga dapat menyebabkan pembutiran tanah lebih besar dan kuat. 5. Adanya
penurunan nilai CBR pada tanah maka hal ini dikakatan mampu memperkecil
potensi pengembangan tanah dan meningkatnya daya dukung tanah disebablam
adanya pengikatan erat antar butir tanah. 6. Mendapatkan
hasil yang sangat bagus karena peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini
dikarenakan pengikatan yang erat antar partikel -partikel tanah dengan NaCl. |
Saran |
Saran untuk
penulis, yaitu dapat menambahkan pengertian dari istilah atau nama ilmiah
diatas sehingga dapat dipahami dengan mudah. Menambahkan pembahasan pada
hasil uji penelitian secara jelas dan detail. |
STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF
DENGAN GARAM DAPUR (NaCl)
Agus Tugas Sudjianto
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Widyagama, Malang
Jl. Taman Borobudur Indah No. 3 Malang email : ats_2003@yahoo.com
ABSTRAKSI
Tanah merupakan dasar dari
suatu
struktur
atau konstruksi,
baik itu konstruksi bangunan maupun
konstruksi
jalan,
yang
sering menimbulkan
masalah bila memiliki sifat-sifat yang buruk. Sifat-sifat tanah yang buruk dan kurang menguntungkan
bila digunakan sebagai dasar suatu bangunan atau kontruksi, antara lain plastisitas yang tinggi, kekuatan geser yang rendah, kemampatan atau perubahan volume yang besar dan potensi kembang susut
yang
besar.
Berbagai cara digunakan untuk memperbaiki kekuatan dari tanah lempung ekspansif, diantaranya dengan penambahan bahan kimia (stabilisasi secara kimiawi).
Guna mengatasi permasalahan yang ada
pada tanah lempung eksapnsif
maka diadakan
penelitian
dengan menggunakan garam dapur
(NaCl) sebagai
bahan stabilisasinya.
Sampel
tanah lempung ekspnasif
diambil dari
perumahan Citra Land Surabaya,
sedangkan sampel garam dapur digunakan garam dapur cap kapal api. Komposisi campuran garam dapur (NaCl) sebesar 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dengan masa perawatan 7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahan stabilisasi garam dapur (NaCl) dapat memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah lempung
ekspansif.
Pada sifat fisik : berat volume,
kadar air, berat
jenis, dan batas-batas
Atterberg
mengalami penurunan
setelah
distabilisasi. Sementara pada sifat mekanik tanah lempung ekspansif menjadi semakin baik. Dari hasil optimasi untuk sifat fisik dan mekanik kadar campuran yang paling baik adalah 50%
penambahan
garam dapur (NaCl).
Kata kunci : tanah lempung ekspansif, garam dapur (NaCl), stabilisasi, sifat-sifat fisik, sifat-sifat mekanik
1. PENDAHULUAN
Penelitian tentang tanah sangat dibutuhkan untuk
menjamin stabilitas bangunan karena kekuatan struktur secara langsung akan dipengaruhi oleh kemampuan tanah dasar
atau fondasi setempat
dalam menerima
dan
meneruskan
beban
yang
bekerja.
Das (1994)
menyatakan lempung
merupakan
salah
satu
jenis tanah
yang sangat dipengaruhi
oleh kadar
air
dan
mempunyai
sifat cukup
kompleks.
Kadar air mempengaruhi
sifat kembang susut dan
kohesinya. Sudjianto (2006), lempung yang memiliki fluktusi kembang susut tinggi disebut
lempung ekspansif. Tanah ekspansif ini sering menimbulkan kerusakan pada bangunan seperti
retaknya dinding, terangkatnya pondasi, jalan bergelombang dan sebagainya.
Penelitian tentang tanah lempung ekspansif
sudah
banyak dilakukan, akan tetapi penelitian terbuka luas terutama usaha perbaikan sifat kembang susut dengan
bahan
tambah dikaitkan dengan pengukuran tekanan pengembangan secara langsung.
Dalam penelitian ini dilakukan,
usaha
stabilitasi kimiawi lempung
dengan
penambahan
limbah garam dapur (NaCl) sebagai stabilizing
agent untuk mengurangi
tekanan pengembangan lempung ekspansif.
Comments
Post a Comment